Lebih kuat dari sekadar rindu & lebih sakit dari sekadar patah , ini tentang abstraksi rasa . Semakin jauh mengelibat , semakin kuat hasrat merasa. Waktupun mewakilkan rasa untuk lebih dalam. Deretan hiasan dunia menjadi perhatian dalam melihat rasa dalam hati untuk mampu menafsirkan perasaan yang bermuara dalam jiwa. Kini giliran konspirasi yang menghadang dengan tujuan hati ingin pasrah , namun malu dengan keegoisan yang selalu mengikuti. Hati tidak bisa diperdayai tentang rasa yang sebenarnya ingin dijalani dengan rangkaian intuisi atau prediksi di dalam pikiran yang diharapkan mampu meneguhkan keyakinan atas sesuatu yang berusaha untuk di rekayasa. Jagat raya memang menaruh suatu unsur-unsur kebahagiaan di dalam perwujudan dari materi , tetapi yang menentukan kebahagiaan substansial adalah hati . Seperti aksara yang tak bersuara , seperti ukiran tanpa makna . . . Berjuta tanya yang ada pada benar , berharap terucap dengan baik. Bibir yang terkunci rapat , membiarkan...
𝀥 Dikala hujan saat itu ,di teras toko bangunan . kita dengan seragam putih abu yang beberapa menit sebelumnya memilih tempat ini untuk persinggahan sementara , menanti kapan derai air yang datangnya keroyokan ini akan terhenti. Saat ini , aku kembali di tempat ini dengan tujuan yang sama . Tapi kali ini berbeda , aku tak bersamamu , melainkan hanya kenangan yang pernah ada di tempat ini terukir dalam ingatanku . Nampak bayangan seolah merekah ulang tingkah lucu kita di tempat ini. Rombongan air mataku pun pelan-pelan mengintip dari kelopakku , tak sabar lagi ingin keluar . Ah betapa lemahnya hati ini. Bercerita lagi tentangmu , bukan untuk membuka luka lama dan membuat luka baru , tetapi hanya sekadar membuka buku lama yang sebelumnya sudah aku kunci rapat-rapat. Satu hal yang tak pernah terlintas dalam pikiranku saat bersamamu , yaitu perpisahan. Dahulu , aku bisa dengan mudahnya mendapatkan senyummu , tapi kini semua seperti sudah memiliki bata...