Langsung ke konten utama

Jejak kenangan

𝀥

Dikala hujan saat itu ,di teras toko bangunan . kita dengan seragam putih abu yang beberapa menit sebelumnya memilih tempat ini untuk persinggahan sementara , menanti kapan derai air yang datangnya keroyokan ini akan terhenti.
Saat ini , aku kembali di tempat ini dengan tujuan yang sama . Tapi kali ini berbeda , aku tak bersamamu , melainkan hanya kenangan yang pernah ada di tempat ini terukir dalam ingatanku . Nampak bayangan seolah merekah ulang tingkah lucu kita di tempat ini. 
Rombongan air mataku pun pelan-pelan mengintip dari kelopakku , tak sabar lagi ingin keluar .  Ah betapa lemahnya hati ini.

Bercerita lagi tentangmu , bukan untuk membuka luka lama dan membuat luka baru , tetapi hanya sekadar membuka buku lama yang sebelumnya sudah aku kunci rapat-rapat. Satu hal yang tak pernah terlintas dalam pikiranku saat bersamamu , yaitu perpisahan.
Dahulu , aku bisa dengan mudahnya mendapatkan senyummu , tapi kini semua seperti sudah memiliki batasan .


Tiga tahun berlalu , tak sekalipun bayangmu benar-benar pergi dari kepalaku .
Tiada yang dapat menahanku untuk tidak mengingatmu dalam catatan hidupku , meskipun akhirnya tak menjadi bahagia untuk selalu bersama .

Penyesalan menyerang bertubi-tubi ,berulang kali memutar rekaman di kepala, berharap melakukan pilihan yang berbeda. Ribuan andai-andai yang membunuh pelan-pelan.
Untuk beberapa waktu, pagi tidak menawarkan harapan ,terbangun dengan perasaan hampa dan bergerak lamban seperti burung dengan sayap terluka.

Orang bilang penyesalan selalu datang terlambat . Hufft.. mengapa kata orang itu ada benarnya .
Tapi apa benar semua ini sudah terlambat?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerpa Candu dalam Rasa

Lebih kuat dari sekadar rindu & lebih sakit dari sekadar patah , ini tentang abstraksi rasa . Semakin jauh mengelibat , semakin kuat hasrat merasa. Waktupun mewakilkan rasa untuk lebih dalam. Deretan hiasan dunia menjadi perhatian dalam melihat rasa dalam hati untuk mampu menafsirkan perasaan yang bermuara dalam jiwa. Kini giliran konspirasi yang menghadang dengan tujuan hati ingin pasrah , namun malu dengan keegoisan yang selalu mengikuti. Hati tidak bisa diperdayai tentang rasa yang sebenarnya ingin dijalani dengan rangkaian intuisi atau prediksi di dalam pikiran yang diharapkan mampu meneguhkan keyakinan atas sesuatu yang berusaha untuk di rekayasa. Jagat raya memang menaruh suatu unsur-unsur kebahagiaan di dalam perwujudan dari materi , tetapi yang menentukan kebahagiaan substansial adalah hati . Seperti aksara yang tak bersuara , seperti ukiran tanpa makna . . . Berjuta tanya yang ada pada benar , berharap terucap dengan baik. Bibir yang terkunci rapat , membiarkan...

Bunga yang layu tak pernah memilih untuk layu.

Tiada pesona yang lebih menawan dari rupa . Tak aneh manusia memikirkan suatu aspek dari segi rupa , bentuk , & fisik . Tak bisa dipungkiri itu adalah sifat alami seorang manusia ,  Sungguh!  betapa beratnya menjadi manusia . 😔  Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan dalam bentuk yang kita inginkan . Mungkin kita perlu bermental baja untuk membayangkan hal yang selalu bertentangan. Menyadari keadaan diri sendiri lebih baik dibandingkan menyadari keadaan orang lain. Kita sebaiknya harus mampu menepatkan posisi yang setara dengan manusia lain , sebab kita diciptakan dengan keadaan yang sama . Ada cara yang paling indah untuk membuat jalan cerita hidup kita menjadi berguna  , yaitu mampu memahami setiap proses yang terjadi. Jangan pernah merasa pasrah atas penghakiman orang lain tentang tampilan fisik kita . Kita bisa saja mengakui persepsi itu . Tapi hidup ini harus tetap dijalani .  Ibarat " kita begitu teliti melihat setiap debu yang melekat...

Cerita Wattpad 2020 - Gilia Hanesa

Page 07 "Loh mungkin tau gua ini resek , songong . Tapi gua gak semurah itu . Gua gak mungkin nukar popularitas dengan harga diri" cetus wahyu. "Maksudnya?" Gilia bingung dengan perkataan bijak dari Wahyu itu. "Ya Loh tau sendiri , banyak yang ngejar gua . Tapi bukan berarti gua bisa manfaatin mereka buat gua ajak kencan seenaknya . Apalagi gua kenalin ke keluarga gua" Jelas Wahyu. "Trus kenapa gua? Gua gak suka kok sama Loh , dan gua gak ngejar Loh juga" tegas Gilia. "Karna gua yang suka sama Loh" ucap wahyu yang membuat suasana makin hening . Gilia tercengang mendengar perkataan wahyu benar atau gak . Antara mau percaya atau gak sama perkataan cowok playboy itu . Tapi tak bisa dipungkiri kalau jantung Gilia memang berdebar kencang . Mau tau cerita selanjutnya , silahkan baca di wattpad ya , tinggal klik ➡️   Gilia Hanesa