𝀥
Saat ini , aku kembali di tempat ini dengan tujuan yang sama . Tapi kali ini berbeda , aku tak bersamamu , melainkan hanya kenangan yang pernah ada di tempat ini terukir dalam ingatanku . Nampak bayangan seolah merekah ulang tingkah lucu kita di tempat ini.
Rombongan air mataku pun pelan-pelan mengintip dari kelopakku , tak sabar lagi ingin keluar . Ah betapa lemahnya hati ini.
Bercerita lagi tentangmu , bukan untuk membuka luka lama dan membuat luka baru , tetapi hanya sekadar membuka buku lama yang sebelumnya sudah aku kunci rapat-rapat. Satu hal yang tak pernah terlintas dalam pikiranku saat bersamamu , yaitu perpisahan.
Dahulu , aku bisa dengan mudahnya mendapatkan senyummu , tapi kini semua seperti sudah memiliki batasan .
Tiga tahun berlalu , tak sekalipun bayangmu benar-benar pergi dari kepalaku .
Tiada yang dapat menahanku untuk tidak mengingatmu dalam catatan hidupku , meskipun akhirnya tak menjadi bahagia untuk selalu bersama .
Penyesalan menyerang bertubi-tubi ,berulang kali memutar rekaman di kepala, berharap melakukan pilihan yang berbeda. Ribuan andai-andai yang membunuh pelan-pelan.
Untuk beberapa waktu, pagi tidak menawarkan harapan ,terbangun dengan perasaan hampa dan bergerak lamban seperti burung dengan sayap terluka.
Orang bilang penyesalan selalu datang terlambat . Hufft.. mengapa kata orang itu ada benarnya .
Tapi apa benar semua ini sudah terlambat?
Komentar
Posting Komentar