Dari sekian banyak luka yang ada .
Berpisah adalah derita terbesar & paling menyakitkan .
"Dia" yang biasa hadir dengan senyuman hangat , kini hanya menyisahkan kepingan memori . Kenyataan selalu menjadi pemenang & menyerpih bendungan air mata hingga mengalir layaknya sungai menuju muara .
Bukan waktu sebentar untuk mencari jati diri dalam pelarian hidup penuh duri kemunafikan . Jiwa-jiwa terluka menemukan kedamaian dengan sesamanya , mungkin keinginan bawah sadar akan masa lalu dan cerita lama.
Kepercayaan & hati nurani akan penghidupan dan kebersamaan lenyap terbawa arus emosi berkepanjangan . Menyisakan penyesalan dan kerinduan teramat dalam .
Hari terus berganti , waktu tak pernah istirahat membuat semuanya berjalan semakin cepat , tertatih meneliti waktu demi waktu tuk mencapai impian baru .
Sang kenangan berlari kecil menghantui & mengukir kembali kisah lama.
Kasih yang tertinggal tidak cukup kuat menjalani seluruh persaingan dengan jiwa-jiwa bebas pemburu kebahagiaan.
Tak peduli bagaimanapun rasa sakit itu akan membekas . Percaya atau tidak , tak ada kenangan indah yang benar-benar mati. Kenangan tetap selalu tersisa , dan mungkin saja rasa itu masih membekas.
-Manakah yang lebih menyakitkan , mereka yang memiliki kenangan lalu kehilangan atau mereka yang kehilangan tanpa memiliki kenangan? -
"Yang lalu biarlah menjadi abu , yang pergi t'lah minim 'tuk kembali , yang datang belum tentu bertandang . Hai! Sampaikan rindu yang sendu" 🙂
Tulisannya indah dan memiliki arti yang dalam yah :)
BalasHapusTulisannya indah dan memiliki arti yang dalam yah :)
BalasHapusMakasih ya :)
Hapus